Selasa, 31 Mei 2011
Daftar Juara Liga Champions
Daftar Juara Liga Champions
Inilah daftar juara Liga Champions:
Daftar Klub Dengan Jumlah Gelar Terbanyak
Sabtu, 14 Mei 2011
Ikan Goliath Tigerfish, Pemangsa Buaya
Ikan Goliath Tigerfish termasuk salah satu ikan air tawar yang paling menakutkan dan terkenal sangat buas saat sedang memburu mangsanya yang berupa hewan dengan ukuran apapun, termasuk juga buaya. Angler Jeremy Wade, seorang pemancing profesional asal Inggris merupakan satu dari sedikit orang yang berhasil menangkap ikan tersebut. Ia berhasil mengalahkan tigerfish berukuran panjang 5 kaki atau sekitar 1,5 meter berbobot 45Kg setelah berupaya menangkapnya selama 8 hari.
Goliat Tigerfish, adalah sejenis spesies ikan karnivora yang beratnya mencapai 154 pon (77 kg) dan panjangnya mencapai 5 meter. kan ini dikenal luas sebagai makhluk ganas dengan gigi tajamnya, dan baru-baru ini ditampilkan dalam acara dunia binatang baru “Monster River”.
Goliath Tigerfish adalah salah satu dari berbagai jenis ikan besar asli Sungai Kongo, sebanyak 80 persen dari populasi ikan di sana tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Sungai Kongo adalah tempat hidup bagi 686 jenis ikan. Dalam sebuah artikel yang menyorot keajaiban Kongo, World Wildlife Fund mendokumentasikan ikan eksotis dalam lingkungan perairannya. Ikan gajah memiliki organ listrik di ekor mereka yang mereka gunakan untuk bernavigasi dan berkomunikasi dengan ikan sejenisnya. Mereka juga memiliki moncong panjang untuk menyaring sedimen di dasar sungai untuk mencari makanan, seperti dilaporkan National Geographic.
Goliat Tigerfish, adalah sejenis spesies ikan karnivora yang beratnya mencapai 154 pon (77 kg) dan panjangnya mencapai 5 meter. kan ini dikenal luas sebagai makhluk ganas dengan gigi tajamnya, dan baru-baru ini ditampilkan dalam acara dunia binatang baru “Monster River”.
Goliath Tigerfish adalah salah satu dari berbagai jenis ikan besar asli Sungai Kongo, sebanyak 80 persen dari populasi ikan di sana tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Sungai Kongo adalah tempat hidup bagi 686 jenis ikan. Dalam sebuah artikel yang menyorot keajaiban Kongo, World Wildlife Fund mendokumentasikan ikan eksotis dalam lingkungan perairannya. Ikan gajah memiliki organ listrik di ekor mereka yang mereka gunakan untuk bernavigasi dan berkomunikasi dengan ikan sejenisnya. Mereka juga memiliki moncong panjang untuk menyaring sedimen di dasar sungai untuk mencari makanan, seperti dilaporkan National Geographic.
Minggu, 08 Mei 2011
PAHAM LIBERALISME
Pengertian liberalisme
Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan
individu dalam segala bidang. Menurut paham ini titik pusat dalam hidup
ini adalah individu. Karena ada individu maka masyarakat dapat tersusun
dan karena individu pula negara dapat terbentuk. Oleh karena itu, masyarakat
atau negara harus selalu menghormati dan melindungi kebebasankemerdekaan
individu. Setiap individu harus memiliki kebebasankemerdekaan,
seperti dalam bidang politik, ekonomi, dan agama.
Paham Liberalisme Menurut John Locke
Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan
individu dalam segala bidang. Menurut paham ini titik pusat dalam hidup
ini adalah individu. Karena ada individu maka masyarakat dapat tersusun
dan karena individu pula negara dapat terbentuk. Oleh karena itu, masyarakat
atau negara harus selalu menghormati dan melindungi kebebasankemerdekaan
individu. Setiap individu harus memiliki kebebasankemerdekaan,
seperti dalam bidang politik, ekonomi, dan agama.
Lahirnya Liberalisme Lahirnya liberalisme untuk pertama kalinya dikobarkan oleh kaum
Borjuis, Prancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes terhadap kepincangan
yang telah berakar lama di Prancis. Sebagai akibat warisan sejarah masa
lampau, di Prancis terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali
antara golongan I dan II yang memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan
golongan III yang tanpa hak dan penuh dengan kewajiban.
Golongan Borjuis mengajak seluruh rakyat untuk menentang kekuasaan
raja yang bertindak sewenang-wenang dan kaum bangsawan dengan
berbagai hak istimewanya guna mendapatkan kebebasan berpolitik,
berusaha, dan beragama. Gerakan ini diilhami oleh pendapat Voltaire,
Montesquieu, dan J.J. Rousseau. Gerakan liberalisme akhirnya meningkat
menjadi gerakan politik dengan meletusnya Revolusi Prancis. Selanjutnya,
lewat kekuasaan Napoleon Bonaparte, paham liberal ini disebarluaskan ke
negara-negara Eropa melalui semboyan liberte, egalite, dan fraternite.
Borjuis, Prancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes terhadap kepincangan
yang telah berakar lama di Prancis. Sebagai akibat warisan sejarah masa
lampau, di Prancis terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali
antara golongan I dan II yang memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan
golongan III yang tanpa hak dan penuh dengan kewajiban.
Golongan Borjuis mengajak seluruh rakyat untuk menentang kekuasaan
raja yang bertindak sewenang-wenang dan kaum bangsawan dengan
berbagai hak istimewanya guna mendapatkan kebebasan berpolitik,
berusaha, dan beragama. Gerakan ini diilhami oleh pendapat Voltaire,
Montesquieu, dan J.J. Rousseau. Gerakan liberalisme akhirnya meningkat
menjadi gerakan politik dengan meletusnya Revolusi Prancis. Selanjutnya,
lewat kekuasaan Napoleon Bonaparte, paham liberal ini disebarluaskan ke
negara-negara Eropa melalui semboyan liberte, egalite, dan fraternite.
Praktik Paham Liberalisme
1.Bidang Politik
2.Bidang Ekonomi
3. Bidang Agama
1.Bidang Politik
2.Bidang Ekonomi
3. Bidang Agama
Paham Liberalisme Menurut John Locke
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
John Locke dan Hobbes; konsep State of Nature yang berbeda Tokoh ini berangkat dari sebuah konsep sama. Yakni sebuah konsep yang dinamakan konsep negara alamaiah" atau yang lebih dikenal dengan konsep State of Nature. Namun dalam perkembangannya, kedua pemikir ini memiliki pemikiran yang sama sekali bertolak belakang satu sama lainnya. Jika ditinjau dari awal, konsepsi State of Nature yang mereka pahami itu sesungguhnya berbeda. Hobbes (1588 – 1679) berpandangan bahwa dalam ‘’State of Nature’’, individu itu pada dasarnya jelek (egois) – sesuai dengan fitrahnya. Namun, manusia ingin hidup damai. Oleh karena itu mereka membentuk suatu masyarakat baru – suatu masyarakat politik yang terkumpul untuk membuat perjanjian demi melindungi hak-haknya dari individu lain dimana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga (penguasa).
Sedangkan John Locke (1632 – 1704) berpendapat bahwa individu pada State of Nature adalah baik, namun karena adanya kesenjangan akibat harta atau kekayaan, maka khawatir jika hak individu akan diambil oleh orang lain sehingga mereka membuat perjanjian yang diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah namun harus ada syarat bagi penguasa sehingga tidak seperti ‘membeli kucing dalam karung’. Sehingga, mereka memiliki bentuk akhir dari sebuah penguasa/ pihak ketiga (Negara), dimana Hobbes berpendapat akan timbul Negara Monarkhi Absolute sedangkan Locke, Monarkhi Konstitusional. Bertolak dari kesemua hal tersebut, kedua pemikir ini sama-sama menyumbangkan pemikiran mereka dalam konsepsi individualisme. Inti dari terbentuknya Negara, menurut Hobbes adalah demi kepentingan umum (masing-masing individu) meskipun baik atau tidaknya Negara itu kedepannya tergantung pemimpin negara. Sedangkan Locke berpendapat, keberadaan Negara itu akan dibatasi oleh individu sehingga kekuasaan Negara menjadi terbatas – hanya sebagai “penjaga malam” atau hanya bertindak sebagai penetralisasi konflik.
Langganan:
Postingan (Atom)